Peran Guru dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas terhadap Proses Pembelajaran Siswa
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu upaya yang dinamis harus senantiasa terwujud sejalan dengan berbagai kondisi lingkungan dan tuntutan yang berkembang. Dalam hubungan ini, pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap setiap warga negara untuk memperoleh hak-haknya, yaitu pengembangan kepribadian dalam mempersiapkan diri memasuki masa depan yang lebih baik. Proses dan hasil pendidikan hingga saat ini masih berada dalam posisi yang belum memenuhi harapan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang 1945. Mutu sumber daya manusia Indonesia sebagai produk pendidikan selalu menjadi sorotan berbagai pihak dan diposisikan berada dalam kondisi yang tidak memuaskan.
Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan dalam bidang pendidikan yaitu Manajemen Kelas. Dimana dalam manajemen kelas (pengelolaan kelas) ini guru sebagai faktor utama yang mempengaruhi siswa yang bertujuan agar terciptanya atau terlaksananya kondisi kelas yang nyaman dan efisien.
Namun pada kenyataannya pelaksanaan manajemen kelas ini kebanyakan tidak terealisasi dengan baik. Masih banyak beberapa masalah yang timbul dari tidak terlaksananya manajemen kelas. Salah satu masalah yang timbul dari manajemen kelas ini yaitu timbul suasana kelas yang tidak kondusif, guru yang bersikap acuhpun menjadi sumber masalah serta fasilitas yang kurang mendukung untuk terlaksananya manajemen kelas.
Apabila masalah ini terus dibiarkan maka akan menimbulkan kerugian bagi siswa lain yang ingin belajar dengan sungguh-sungguh demi tercapainya cita-cita di masa depan yang lebih baik. Maka dari itu manajemen kelas sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peran guru dalam pelaksanaan manajemen kelas terhadap proses pembelajaran siswa?
2. Fasilitas apa saja yang dapat mendukung terlaksananya manajemen kelas?
3. Apa saja faktor yang menghambat pelaksanaan manajemen kelas?
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Kelas
a. Pengertian Manajemen Kelas
Menurut Adnan Sulaeman (2009:22) mendefinisikan manajemen kelas merupakan “serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan belajar secara efisien atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, (2006:44) mendefinisikan manajemen kelas adalah “suatu usaha yang dilakukan penanggung jawab kegiatan belajar mengajar apa yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal, sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan”.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru dengan segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuannya.
b. Tujuan Manajemen Kelas
Menurut Sudirman (2011:11) tujuan manajemen kelas adalah “penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa”.
Ketercapaian tujuan pengelolaan kelas menurut A.C Wragg dapat dideteksi dari:
1. Anak-anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan yang sopan dan penuh perhatian dari orang dewasa.
2. Mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh konsentrasi dalam melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuannya.
Indikator keberhasilan dalam pengelolaan kelas adalah:
1. Terjadinya hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa.
2. Terjadinya suasana belajar mengajar yang kondusif.
c. Ruang Lingkup Manajemen Kelas
Menurut Suharmi Arikunto, (2004:22) ruang lingkup manajemen kelas yaitu:
1. Manajemen Kurikulum
Kurikulum adalah suatu cakupan kerja yang digunakan oleh seorang guru sebagai pedoman yang akan dicapai didalam proses belajar mengajar. Manajemen kurikulum adalah sebuah perencanaan atau pengarahan untuk menyelesaikan kurikulum tersebut.
2. Manajemen Peserta Didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia baik dari jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Manajemen peserta didik adalah suatu proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan efektif dan efisien. Persiapan sebelum mengajar, melaksanakan pengajaran yang telah dipersiapkan, dan menilai sejauh mana pelajaran yang sudah disajikan itu berhasil dan dikuasai peserta didik.
3. Kegiatan Akademik
Kegiatan akademik dikategorikan sebagai kegiatan proses belajar mengajar (teaching), diantaranya membuat persiapan sebelum mengajar, melaksanakan pengajaran yang telah dipersiapkan, dan menilai sejauh mana pelajaran yang sudah disajikan itu berhasil dan dikuasai peserta didik.
4. Kegiatan Administratif
Kegiatan administratif dikategorikan sebagai kegiatan (non teachin) sebagai kondisi-kondisi yang perlu kegiatan-kegiatan prosedural, dan organisasional.
d. Faktor Pendukung Manajemen Kelas
Rohani dan Ahmadi, (1992: 152-154) faktor-faktor pendukung manajemen kelas sebagai berikut:
1. Kurikulum
Merupakan acuan guru untuk poses pembelajaran.
2. Gedung dan Sarana Kelas
Merupakan tempat berlangsungnya belajar.
3. Guru
Merupakan seorang pendidik dan pengatur dalam proses pembelajaran.
4. Peserta Didik
Merupakan objek belajar.
5. Dinamika Kelas
Merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran.
e. Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kelas
1. Kondisi fisik
Yang termasuk kondisi fisik disini adalah mengatru fasilitas yaitu tempat belajar, tempat duduk, ventilasi, dan penyimpanan barang.
2. Kondisi sosio-emosional
Tipe kepemimpinan, sikap guru, suara guru atau intonasi, pembinaan hubungan baik.
3. Kondisi organisasional
f. Aspek, Fungsi dan Masalah dalam Manajemen Kelas
v Aspek (perlu diperhatikan dan dikembangkan)
1. Mengecek kehadiran
2. Mencatat data
3. Pemeliharaan arsip
4. Memberikan tugas
5. Mengumpulkan informasi dari siswa
6. Mengumpulkan materi pelajaran
7. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa, dan menilai hasil pekerjaan.
v Fungsi manajerial yang harus dilakukan oleh guru
1. Merencanakan
2. Mengorganisasikan
3. Memimpin
4. Mengendalikan
v Masalah dalam manajemen kelas
1. Sifat masalah :
- Parennial
Artinya masalah melekat, masalah akan selalu ada ketika terjadi proses interaksi.
- Nuturant effects
Nuturant effects atau dampak pengiring artinya bahwa ketika dalam sebuah kegiatan muncul masalah dan masalah itu tidak dicairkan penyelesaiannya, maka hal tersebut akan memicu dampak lain sebagai pengikut dari permasalahan tersebut yang mungkin akan menjadi masalah yang besar.
- Substansif
Permasalahan dapat dipilah dan dilihat dari pokok atau isu yang muncul.
- Kontekstual
Permasalahan muncul dari proses interaksi orang terjadi dalam suatu setting situasi tertentu dengan corak yang beragam.
2. Jenis masalah yang muncul di kelas
- masalah individu
- masalah kelompok
3. Sumber masalah
- lingkungan rumah
- masyarakat
- sekolah
4. Pendekatan dalam melihat permasalahan di kelas :
- Culture
- Commitment
- Communication
f. Usaha Pencegahan Masalah dalam Manajemen Pengelolaan Kelas
v Usaha yang bersifat pencegahan
1. Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
2. Peningkatan kesadaran peserta didik
3. Sikap polos dan tulus dari guru
4. Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan
5. Menciptakan kontrak sosial
v Usaha yang bersifat kuratif
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis masalah
3. Menilai alternatif-alternatif pemecahan
4. Mendapatkan balikan
PEMBAHASAN
3.1 Peran Guru dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas terhadap Proses Pembelajaran Siswa
Manajemen pembelajaran (pengelolaan kelas) tidak hanya pengaturan dalam belajar, fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar terciptanya kenyamanan dan suasana belajar yang efektif.
Peran seorang guru pada manajemen kelas khususnya pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran sangatlah penting dalam menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman demi tercapainya keberhasilan pendidikan yang baik bagi siswa. Peran guru disini yaitu guru mempunyai dokumen silabus, disertai dengan berita acara kegiatan pengembangan silabus, menyusun dan mengembangkan RPP, membiasakan siswa menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di perpustakaan atau madrasah, melaksanakan pengelolaan sesuai dengan kaidah, mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar siswa, menciptakan kenyamanan, ketertiban, kedisiplinan, keselamatan dan kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung, menghargai siswa tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi, menghargai pendapat siswa, memahami dan memiliki keterampilan dalam pengelolaan kelas sehingga tujuan dari pengelolaan itu sendiri tercapai misalnya seorang guru harus kreatif menciptakan media pembelajaran agar terkesan menarik dan menyenangkan sehingga memicu motivasi siswa untuk semangat dalam belajar, mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikan dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Selain itu peran dari seorang guru harus terampil didalam memilih bermacam-macam pendekatan didalam pemecahan masalah manajemen kelas, sehingga pendekatan apa yang cocok digunakan seorang guru dalam pemecahan masalah tersebut. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006:33) adapun pendekatan dalam manajemen kelas:
1. Pendekatan Otoriter
Pendekatan otoriter memandang bahwa manajemen kelas sebagai suatu pendekatan pengendalian peserta didik oleh seorang guru.
2. Pendekatan Intimidasi
Pendekatan intimidasi adalah pendekatan yagn memandang manajemen kelas sebagai proses pengendalian perilaku peserta didik.
3. Pendekatan Permisif
Pendekatan permisif adalah pendekatan yang menekan perlunya memaksimalkan kebebasan peserta didik.
4. Pendekatan Buku Masak
Pendekatan buku masak adalah pendekatan yang berbentuk rekomendasi berisi daftar hal-hal yang harus dilakukan atau yang tidak harus dilakukan oleh seorang guru apabila menghadapi berbagai tipe masalah manajemen kelas.
5. Pendekatan Intruksional
Pendekatan intruksional adalah pendekatan yang mendasarkan pada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksankan dengan cermat akan mencegah timbulnya sebagian besar masalah manajemen kelas.
6. Pendekatan Pengubahan Perilaku
Didasarkan pada prinsip-prinsip psikologi behaviorisme.
7. Pendekatan Iklim Sosio-Emosional
Pendekatan iklim sosio-emosional dalam manajemen kelas berakar pada psikologi penyuluhan klinik, karena itu memberi arti yang sangat penting pada hubungan antar pribadi.
3.2 Fasilitas yang Mendukung Terlaksananya Manajemen Kelas
1. Ruangan Tempat Berlangsungnya Proses Belajar Mengajar
Ruangan tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan dan tidak mengganggu antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar.
2. Pengaturan Tempat Duduk
Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa. Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar.
3. Ventilasi dan Pengaturan Cahaya
Suhu, ventilasi dan penerangan adalah asset penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman. Oleh karena itu, ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa.
4. Pengaturan Penyimpanan Barang-Barang
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai kalau segera diperlukan dan akan dipergunakan bagi kepentingan belajar, sehingga para siswa dapat dengan mudah untuk menjangkaunya.
3.3 Faktor-faktor Penghambat Manajemen Kelas
Rohani dan Ahmadi, (1992: 152-154) yang menjadi faktor penghambat manajemen kelas sebagai berikut:
1. Tipe Kepemimpinan Guru
Tipe kepemimpinan guru berdampak pada proses pembelajaran. Guru yang otoriter dapat berdampak negatif terhadap psikologis peserta didik.
2. Gaya yang Monoton
Guru mengajar monoton lebih banyak menjelaskan materi terpaku pada buku pelajaran.
3. Kepribadian Guru
Kepribadian guru dapat berdampak pada hasil belajar yang diperoleh peserta didik, karena pribadi guru merupakan cerminan diri untuk dijadikan contoh.
4. Pengetahuan Guru
Pengetahuan guru juga berdampak pada hasil belajar peserta didik. Semakin banyak ilmu pengetahuan yang guru miliki, maka semakin banyak bahan pembelajaran yang diajarkan.
5. Pemahaman Guru tentang Peserta Didik
Pemahaman guru atau pengenalan guru terhadap karakteristik peserta didik dapat menangani permasalahan belajar peserta didik.
6. Peserta Didik
Peserta didik merupakan objek yang belajar untuk diberikan ilmu pengetahuan.
7. Fasilitas
Fasilitas yang ada merupakan faktor penting upaya guru memaksimalkan programnya, fasilitas yang kurang lengkap akan menjadi kendala yang berarti bagi seorang guru dalam beraktivitas. Kendala tersebut adalah:
1. Jumlah peserta didik di dalam kelas yang relatif banyak.
2. Besar atau kecilnya suatu ruangan kelas yang tidak sebanding dengan jumlah siswa.
3. Keterbatasan alat penunjang mata pelajaran
Baca : Ketrampilan Dasar Guru
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Peran guru dalam pelaksanaan manajemen kelas (pengelolaan kelas) terhadap proses pembelajaran siswa sangat penting untuk diterapakan, karena apabila manajemen kelas terlaksana dengan baik dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu untuk tercapainya tujuan manajemen kelas yaitu menciptakan kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar terciptanya kenyamanan dan suasana belajar yang efektif, dapat didukung oleh fasilitas yang memadai dalam manajemen kelas.
4.2 Saran
Dalam manajemen kelas ini tentunya ada faktor penghambat dalam pelaksanaannya salah satunya dari guru yang memiliki pengetahuan kurang luas dan kurangnya pemahaman guru tentang peserta didik. Maka dari itu dengan adanya peran guru dalam pelaksanaan manajemen kelas ini guru diwajibkan untuk memiliki kompetensi khusus dalam mengelola kelas agar suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien terlaksana dengan baik. Setidaknya dengan berhasilnya manajemen kelas ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan menjadi lebih baik sehingga peserta didik mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan apa yang diharapakan demi mewujudkan cita-citanya dimasa depan.
0 Response to "Peran Guru dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas terhadap Proses Pembelajaran Siswa"
Post a Comment