Ketrampilan Dasar Guru


KETERAMPILAN DASAR GURU 


A. Pengertian Keterampilan Dasar Guru 

Keterampilan dasar mengajar adalah kecakapan atau kemampuan pengajar dalam menjelaskan konsep terkait dengan materi pembelajaran. Dengan demikian seorang pengajar harus mempunyai persiapan mengajar, antara lain harus menguasai bahan pembelajaran mampu memilih strategi, metode dan media, penguasaan kelas yang baik, serta menentukan system penilaian yang tepat (Suwarna, dkk. 2013: 208).

B. Macam-macam Keterampilan Dasar Guru 

1. Keterampilan Menyusun Skenario 

Keterampilan menyusun skenario pembelajaran dimaksudkan adalah keterampilan dalam menyusun tahap/langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (Pendahuluan, Penyajian (lnti), serta Penutup dan Tindak Lanjut), uraian kegiatan pembeiajaran yanq akandilakukan, memilih media dan alat yang akan digunakan penqaiar maupunpeserta didik. serta menentukan estimasi waktu, dalam rangka memfasilitasi peserta didik agar mendapatkan kemudahan dalam proses belajarnya. 

Penyusunan skenario pembelajaran bertujuan untuk: 

a. Memberikan pedoman tentang tahap/langkah-langkah urutan kegiatan pembelajaran. 

b. Memberikan panduan tentang uraian kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan baik oleh pengajar maupun peserta didik. 

c. Memberikan panduan tentang strategi, teknik, metode, media dan alat yang akan digunakanselama proses pembelajaran berlangsung. 

d. Memberikan panduan tentangestimasi penggunaan waktu pada setiap kegiatan Pembelajaran. 

Penyusunan skenario Pembelajaran hendaknya sesuai dengan prinsip berikut: 

a. Sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. 

b. Sesuai dengan jenis materi pembelajaranapakah: fakta' konsep' prinsip' atau prosedur (Reigeluth, 1987). 

c. Sesuai denqan kondisi kelas/sekolah menyangkut sarana maupun prasarana yang tersedia. 

d. Sesuai dengan lemamapLlan pengaiar (Suwarna, dkk. 2013: 210-211). 


2. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran 

a. Keterampilan Membuka Pelajaran 

Keterampilan membuka adalah aktivitas guru untuk menciptakan kesiapan mental dan menimbulkan perhatian anak didik agar terpusat pada proses pembelajaran. 

Komponen membuka pelajaran: 

1) Menarik perhatian anak didik 

2) Menimbulkan motivasi 

3) Memberi acuan 

4) Membuat kaitan (Lufri. 2007: 88-90). 


b. Keterampilan Menutup Pelajaran 

Menutup pelajaran ialah mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Kegiatan menutup pelajaran dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari anak didik , mengetahui tingkat pencapaian anak didik dan tingkat keberhasilan guru dalam pembelajaran (Lufri. 2007: 88). Cara yang dapat dilakukan guru untuk menutup pelajaran adalah: 

1) Meninjau kembali (review) 

2) Evaluasi (Lufri. 2007: 91) 

3) Memberi dorongan psikologis atau social 

4) Memberikan tugas yang relevan yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan/ pemahaman konsep yang dikaji (Suwarna, dkk. 2013: 213). 


3. Keterampilan Bertanya 

a. Keterampilan bertanya dasar 

Tujuan memberikan pertanyaan dasar: 

1) Untuk meningkatkan focus perhatian dan rasa ingin tahu anak terhadap suatu topic 

2) Mengembangkan belajar aktif 

3) Mengoptimalkan aktivitas pembelajaran 

4) Mendiagnosis kesulitan belajar anak 

5) Memberikan kesempatan anak didik untuk mengasimilasi dan merefleksi informasi 

6) Mengembangkan kemampuan berfikir anak didik 

7) Mengembangkan refleksi dan komentar anak terhadap respon anak didik lain ataupun guru 

8) Anak didik dapat menilai penguasaannya terhadap materi (Lufri 2007: 66). 

Komponen bertanya dasar: 

1) Pengungkapan pertanyaan secara singkat dan jelas 

2) Pemberian acuan 

3) Pemusatan 

4) Menggilirkan pertanyaan 

5) Penyebaran 

6) Pemberian waktu berpikir 

7) Pemberian tuntunan (Lufri 2007: 65). 


b. Keterampilan bertanya lanjutan 

Manfaat pertanyaan lanjutan: 

1) Mengembangkan kemampuan anak didik dalam menemukan, mengorganisasi dan menilai informasi yang didapat. 

2) Meningkatkan kemampuan anak didik mengembangkan pertanyaan yang relevan 

3) Mendorong anak didik mengembangkan ide-ide dalam pembelajaran 

4) Melatih anak didik berpikir kreatif dan kritis 

5) Melatih anak didik memecahkan masalah. 

Komponen bertanya lanjut: 

1) Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab 

2) Pengaturan urutan pertanyaan 

3) Penggunaan pertanyaan melacak 

4) Peningkatan terjadinya interaksi 


Hal yang harus dihindari dalam memberikan pertanyaan dasar atau lanjutan: 

a. Mengulang pertanyaan sendiri 

b. Mengulangi jawaban anak didik 

c. Menjawab pertanyaan sendiri 

d. Pertanyaan yang memancing jawaban serentak 

e. Pertanyaan ganda 

f. Menentukan anak didik tertentu untuk menjawab. 


4. Keterampilan Memberi Penguatan 

Pengualan (reinforcement) dimaksudkan adalah respon positlf dari pengajar kepada peserta didik yang telah berhasil melakukan perilaku (behavior) secara baik. Pemberian penguatan pada umumnya dilakukan oleh pengajar dengan tujuan agar peserta didik lebih giat berpartisiasi dalam interaksi pembelajaran dan mengulangi lagi perilaku yang baik. Dengan kata lain penguatan adalah tanggapan pengajar terhadap perilaku peserta didik yang memungkinkan dapat berulangnya kembali perilaku yang dianggap baik. 

Keterampilan memberikan penguatan bertujuan untuk: 

a. Menumbuhkan perhatian peserta didik 

b. Memotivasi peserta didik terhadap pencapaian kompetensi 

c. Mengendalikan berkembangnya perilaku negatif dan mendorong tumbuhnya perilaku positif dan Produktif. 

d. Menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik 

e. Mendorong peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya. 

Komponen Penguatan 

a. Penguaian secara verbal, dengan kata-kata pujian atau penghargaan 

b. Penguatan secara non verbal, dengan menggunakan mimik dan gerakan badan 

c. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan 

d. Penguatan berupa simbol dan benda. 

Beberapa hal yang harus diperhatikan pengajar dalam pemberian penguatan antara lain: 

a. Kehangatan dan antusias 

b. Kebermaknaan 

c. Hindari penguatan negative 

d. Penggunaan penguatan secara bervariasi 

e. Penguatan dapat ditujukan kepada peserta didik tertentu atau kelompok peserta didik tertentu 

f. Penguatan hendaknya dilakukan segera, jangan sampai ditunda (Suwarna, dkk. 2013: 217-218). 


5. Keterampilan Menjelaskan 

Menjelaskan dimaksudkan adalah memberikan pengertian kepada orang lain (Brown, 1991: 111) Oleh karenaya keterampilan menjelaskan dapat diartikan sebagai keterampilan memberikan pengertian berupa penyajian informasi lisan yang diorganisasi secara sistematis kepada peserta didik, sehingga informasi atau pesan-pesan pembelajaran baik berupa fakta, konsep, prinsip, ataupun prosedur dapat dipahami oleh peserta didik dengan baik. 

Keterampilan menjelaskan bertujuan untuk: 

a. Membantu peserta didik dalam memahami fakta, konsep, prinsip, atau prosedur, serta membantu memecahkan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. 

b. Melibatkan peserta didik untuk berpikir serta mengkomunikasikan ide dan gagasannya 

c. Memperkuat struktur kognitif yang berhubungan dengan bahan pembelajaran. 

d. Mendapatkan balikan dari peserta didik tentang penguasaan kompetensi yang harus dikuasai. 

Komponen keterampilan menjelaskan terdiri atas: 

a. Pembawa pesan, yakni pengajar, dengan kompetensiyang dimiliki dan kesiapan yang dapat dilakukan. 

b. lsi pesan, yakni kompeiensidanmateri pembelajaranyang harus dikuasai peserta didik 

c. Media dan alat (software dan hardware) dengan karakteristik dan kesiapannya 

d. Penerima pesan, yakni peserta didik dengan karakteristik dan kesiapannya (Suwarna, dkk. 2013: 213-214). 


6. Keterampilan Mengadakan Variasi 

Variasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan adalah perubahan-perubahan kegiatan pengajar dalam konteks interaksi pembelajaran, yang meliputi gaya mengajar, penggunaan media pembelajaran, pola interaksi dengan peserta didik, dan siimulasi. 

Mengadakan variasi bertujuan untuk: 

a. Mengatasi kebosanan peserta didik sehjngga dalam proses pembelajaran peserta didik senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme,serta penuh partisipasi 

b. Menjadikan proses pembelajaran lebih hidupdan tebih bermakna 

c. meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi yang dipelajari serta kompetensi yang harus dikuasai 

d. Memotivasi peserta didik aktif dalam pembelajaran. 

Komponen Variasi 

a. Variasi dalam gaya mengajar, yang meliputi: 

1) Varjasi suara 

2) Variasi kontak pandang 

3) Variasi gerakan badan atau anggota badan dan mimik 

4) Pergantian posisi pengajar maupun peserta didik. 

b. Variasi dalam pemanfaatan media pembelajaran, antara media yang dapat dilihat (visual) media yang dapat didengar (audio), dan audio-visual, atau kombinasinya dalam bentuk multimedia. 

c. Variasi pola interaksi 

Meningkatkan interaksi antara pengajar dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, pengajar dengan media, maupun peserta didik dengan media. 

d. Variasi stimulasi 

1) Menerima dan menyokong partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran 

2) Ivlemberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpadisipasi secara aktif dalanseluruh kegiatan pembelajalan 

3) Mengenal karakteristik peserta didik sehingga dapat memberikan variasi stimulasi secara tepat (Suwarna, dkk. 2013: 220-221). 


7. Keterampilan Menguasai Kelompok Kecil 

Diskusi kelompok kecil memiliki keriteria sbb: 

a. Melibatkan sekelompok individu 

b. Berlangsung dalam interaksi tatap muka informal dimana setiap kelompok bebas mengemukakan pendapat 

c. Memiliki tujuan dan kerjasama antar kelompok 

d. Berlangsung mengikuti proses yang teratur dan sistematis menuju suatu kesimpulan. 

Kelebihan diskusi kelompok kecil: 

a. Kelompok memilki sumber informasi yang banyak dari pada individu 

b. Saling memberi motivasi sesame anggota kelompok 

c. Anggota yang pemalu memungkinakan berinteraksi dalam kelompok kecil jika dibandingkan kelompok besar 

d. Mempunyai ikatan yang kuat dalam mengambil keputusan 

e. Partisipasi dalam diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar individu dalam satu kelompok atau kelompok lain. 

Kekurangan diskusi kelompok: 

a. Memakan lebih banyak waktu 

b. Pemborosan waktu 

c. Anggota yang pemalu kurang berminat dalam diskusi 

d. Sering didominasi oleh kelompok tertentu 

e. Sering terjadi penekanan pendirian (Lufri. 2007: 92-93). 


8. Keterampilan Mengelola Kelas 

Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar secara optimal. 

Tujuan mengelola kelas: 

a. Untuk guru 

1) Melatih keterampilan guru dalam menyajikan pelajaran dengan sintaks yang tepat 

2) Menyadari dan memenuhi kebutuhan anak didik dalam mengembangkan potensinya. 

3) Member respon terhadap prilaku anak didik yang menyimpang 

4) Merangsang pemikiran guru untuk mengembangkan strategi pengelolaan kelas yang tepat sesuai kondisi kelas. 

b. Untuk siswa 

1) Mendorong anak didik untuk bertanggungjawab 

2) Membantu anak didik kearah prilaku yang sesuai tata tertib kelas 

3) Menimbulkan rasa berkewajiban melibstkan diri dalam tugas dan berprilaku wajar dalam kegiatan pembelajaran. 

Prinsip pengelolaan kelas: 

a. Kehangatan dan keantusiasan 

b. Menantang 

c. Bervariasi 

d. Keluwesan 

e. Penekanan terhadap hal-hal yang positif 

f. Penekanan disiplin (Lufri. 2007: 98). 


Keterampilan Mengelola Kelas yang perlu dikuasai pengajar adalah: 

a. Memberikan petunjuk yang jelas pada setiap kegiatan pembelajaran 

b. Mengarahkan perilaku pada pencapaian kompetensi secara optimal 

c. Mengelola kelompok, baik dalam bentuk kelompok kecil, sedang maupun besar 

d. menuntut tanggung jawab peserta didik secara individual maupun kelompok 

e. Membagi perhatian secara merata ke seluruh kelas 

f. Menunjukkan sikap tanggap terhadap permasalahan peserta didik 

g. menegur peserta didik yang berperilaku negatif 

h. Memberikan penguatan\reinforcement bagi yang berhasil melakukan perilaku positif 

i. Menemukan dan memecahkan perilaku yang menimbulkan masalah (Suwarna, dkk. 2013: 226). 


9. Keterampilan Mengajar kelompok Kecil dan Perorangan 

Keterampilan Mengajar kelompok Kecil dan Perorangan merupakan keterampilan guru mengaktifkan anak didik belajar dalam bentuk kelompok atau perorangan sehingga pembelajaran berjalan optimal. 

Hakikat pegajaran kelompok kecil dan perorangan adalah: 

a. Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antara guru-anak didik, anak didik-anak didik 

b. Anak didik belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemampuan, dan minatnya sendiri 

c. Anak didik mudah mendapat bantuan dari guru sesuai kebutuhannya 

d. Anak didik terlibat aktif dalam pembelajaran. 

Peran guru dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah: 

a. Organisator kegiatan pembelajaran 

b. Sumber informasi anak didik 

c. Motivator bagi anak didik untuk aktif belajar 

d. Fasilitator bagi anak didik dalam pembelajaran 

e. Pendiagnosa kesulitan dan member bantuan bagi anak didik sesuai kebutuhan mereka 

f. Pembimbing, pengarah, penyumbang ide dalam memecahkan masalah (lufri. 2007: 106-107). 


10. Keterampilan Mengembangkan dan menggunakan Media Pembelajaran 

Keteampilan mengembangkan media pembelajaran maksudnya keterampilan guru dalam merancang, menciptakan atau memodifikasi media sederhana dan membuat software media elektronik atau multimedia serta mengimplementasikannya dalam pembelajaran. Kehadiran media dalam pembelajaran sangatlah penting. Tanpa media penyajian materi pelajaran menjadi kurang menarik, sulit dipahami dan membosankan (Lufri. 2007: 112). 

11. Keterampilan Mengembangkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dan Skill 

Emotional Spiritual Quotient (ESQ) adalah dua kecerdasan yang dimiliki manusia disamping kecerdasan Intelektual atau Intelegence Quotient (IQ), yaitu kecerdasan emosional Emoional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) kecerdasan spiritual. 

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang besikap dan bertindak secara bijak. Kecerdasan emosional mencakup kemampuan memahami diri sendiri dan orang lain. cirri orang yang memilki kecerdasan emosional adalah: tampil bijak dalam semua situasi; mudah bergaul dan simpatik; tanang dan bijak dalam mengambil keputusan; tidak mengganggu, menyakiti, merusak dan mengekspliotasi orang lain atau kepentingan umum. Faktor yang berhubungan dengn EQ adalah: kesadaran diri, penaturan diri, motivai diri, empati, dan social. 

Kecerdasan spiritual merupakan kemampuan seseorang untuk menjadikan seluruh aktifitas hidupnya sebagai ibadah. Cirri yang terpenting dari SQ melandaskan perbuatan atas kebenaran dan keikhlasan (Lufri. 2007: 113-114). 


12. Keterampilan Melakukan Penilaian 

Penilaian merupakan usaha sistematjs yang dilakukan untuk menentukan kualifikasl terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan capaian hasil belajar peserta didik setelah menjalani proses pembelajalan. Tujuan Penilaian memiliki tujuan pokok uniuk menitai hasil kegiatan pembelajaran yang dicapai peserta didik. 

Di samping itu penilaian juga bertujuan untuk: 

a. Meningkatkan memotivasi belajar peserta didik. 

b. Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. 

Dalam penggunaan keterampilan melakukan menilaian perlu memperhaiikan hal-hal berikut: 

a. Menggunakan alat penilaian yang sesuai. 

b. Mengembangkan alat penilaian, misalnya penilaian “5P” seperti paper and pencils, portofolio, perfomance, project, dan product. 

c. Langkah-langkah dalam melakukan penitaian adalah: 

1) Menetapkan kompetensi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang ingin dicapai. 

2) Menetapkan materi pembelajaran. 

3) Merumuskan indikator yang mengacu pada kompetensi dasar. 

4) Menentukan jenjang kognitif untuk setiap butir soat 

5) Menyusun kisi-kisi, untuk menggambarkan hubungan aniara kompetensi, materi, indikator, jenjang kognitif, dan butir soal 

6) Menulis butir-butir soal berdasarkan indikator. 

7) Memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal. 

d. Melakukan tes awal (pre-test), tes proses (selama pembelajaran berlangsung), dan tes akhir (poslfesl). 

e. Menganalisis hasil penilajan. 

f. Memberikan tindak lanjut dari hasit penilaian (Suwarna, dkk. 2013: 224-225). 


Daftar Pustaka 


Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi: Teori, Praktik da Penelitian. Padang: UNP Press. 

Suwarna, dkk. 2013. Modul Pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Yogyakarta: UNY (Pusat Pengembangan Kurikulum Instruksional dan Sumber Belajar Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan).

0 Response to "Ketrampilan Dasar Guru"

Post a Comment